Jumat, 21 Agustus 2009

INFRASTRUKTUS DASAR
TIMOR BARAT & KEPULAUANNYA

By ronny abi
“Go West Timor for New Province”

Ketika Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jakarta,para pejuang di Kupang membutuhkan waktu hampir 3 bulan untuk mengetaui bahwa seluruh wilayah bekas Hindia Belanda telah merdeka termasuk Timor Barat. Siaran dari sebuah radio milik para pejuang yang lolos sitaan di jaman Jepang.
Namun kondisi itu sudah berubah. Kini anda bisa bersantai malam hari di Kupang dan besok paginya sudah dapat bekerja seperti biasa lagi di Jakarta, karena transportasi udara Kupang Jakarta sangat lancar, dan flight pertama dari Kupang sekitar jam 6.00 pagi dan tiba di Jakarta jam 9.00 pagi. Itulah gambaran riel sekarang di Timor Barat bahwa masalah transportasi sudah sanagat baik, dan Timor barat bukan lagi daerah terisolasi sebagaimana yang digambarkan selam ini.
Kini Kupang yang berada di Timor Barat sudah merupakan salah satu gerbang utama selatan Indonesia dibawah Bali yang menghubungkan Timor Barat dengan dunia luar baik daerah lain di Indonesia maupun dengan manca negara, juga termasuk seluruh daerah di NTT, baik melalui jalur udara, laut dan juga darat.
Untuk menghapus image yang selama ini sengaja digemborkan bahwa Timor Barat adalah wilayah terisolasi dan sulit dijangkau, maka Morris Centre dengan ini menyediakan data dan informasi tentang berbagai sarana dan prasarana di Timor Barat dan sekaligus menegaskan bahwa wilayah ini sangat layak untuk dikunjungi dan melakukan aktivitas usaha karena sarananya cukup mendukung.
Bila ditinjau dari kesiapan infrastruktur dasar, sarana dan prasarana wilayah darat,laut dan udara, cikal bakal Provinsi Timor Barat sangat memadai dengan apa yang sudah ada dan bila terwujud pemakaran provinsi ini, maka akan semakin mempercepat pembangunan infrastuktur di kawasan perbatasan negara Indonesia dengan Timor Leste dengan data umum sebagai berikut :
1. Bandar Udara di pulau Timor ( barat ) terdapat dua yaitu : Bandara Eltari di Kupang jenis kelas I dengan elevasi 102 dan run way sepanjang 2500 meter dan lebar 450 meter, dan dapat didarati oleh pesawat Boeing 737 dengan frekwensi penerbangan setiap hari Kupang Jawa Bali dan beberapa pulau di NTT dan Indonesia Timur yang dilayani oleh sekitar 8 Maskapai. Lainnya Bandar udara perintis diantaranya di Haliwen- Atambua di Kab.Belu,dengan elevasi 437 dan runway 900 meter kali 23 meter.
2. Di Alor yaitu Bandar udara Mali dengan elevasi 397 dan runway 900 meter kali 23 meter, yang dapat didarati pesawat jenis Casa setiap hari dari Kupang. Di Rote juga terdapat juga Bandar udara perintis kelas V Lekunik dengan elevasi 160 dan run way 900 meter kali 23 meter, yang dapat didarati juga oleh jenis Casa. Sama juga di Sabu yakni Bandar udara perintis Terdamu, dengan elevasi 14 dan run way 900 meter kali 23 meter.
3. Bahkan pada dekade awal 50-60-an Misi Katolik di Atambua,dengan dimotori oleh bruder bruder dari Jerman ingin membuat pesawat sendiri di Nenuk, dan juga penyiapan bandaranya. Hingga era-80-an body mesin rancang struktur pesawat pesawat tersebut masih kelihatan di Nenuk Atambua, dan lokasi rencana bandara akhirnya dijadikan lokasi STM Nenuk sekarang. Konon, tidak mendapat ijin dari pemrintah pusat ? Artinya sudah ada planning yang tepat dari pihak swasta akan moda transportasi yang cocok untuk wilayah ini pada saat itu.
4. Moda transportasi laut di Timor dan pulau pluanya dilayani oleh 6 Kapal Ferry penyebarangan yaitu : Rokatenda, Ile Ape, Lle Mandiri, Balibo, Uma Kalada dan Pulau Sabu yang dikelola oleh perusahaan daerah Flobamora dan ASDP.Di Alor ada dua yaitu :Inerie dan Nanpamor.
5. Untuk Jenis Kapal Cepat Ro ro ada dua yangmenghubungkan Kupang-Flores dan Surabaya yaitu :Kirana & Titian Nusantara.
6. Sedangkan kapal kapal Pelni yang berjadwal tetap melayani route Luar NTT Kupang ada 7 armada yaitu Kapal : Dobonsolo,Kelimutu, Tatamailau, Sirimau, Willis,Awu. Dan beberapa pelayaran perintis dioperasikan oleh PD.Flobamora yaitu Kapal Motor Nemberala & Nangalal.
7. Adapun jaringan pelayaran berjadwal tetap yang menghubungkan Timor dengan daerah lain di Indonesia dilakukn oleh Kapal kapal Pelni, sedangkan yeng menghubungkan timor dengan pulau pulaunya serta wilayah NTT adalah yang dikelola oleh swasta dan perusahaan Daerah.
8. Pelabuhan Laut yang terbesar adalah Tenau Kupang berupa pelabuhan samudera, dan di pulau Timor terdapat beberapa pelabuhan yaitu, di Kabupaten Kupang, terdapat pelabuhan ferry BolokI & II, yang menghubungkan Kupang dengan pulau pulau lain di NTT, dan Atapupu di Belu, serta dermaga Kalabahi di Alor. Sedangkan untuk pelabuhan kecil untuk nelayan/ferry untuk transportasi barang terdapat pelabuhan Sulamu, Naikliu, Hansisi di Pulau Semau, Raijua di Sabu, Pantai Baru di Rote, Wini Di Kabupaten TTU, TabloLong di pantai selatan Kupang.
9. Seluruh wilayah pulau Timor (barat) hampir seluruh kota kabupaten dan Kecamatan relatif dapat dijangkau melalui transportasi darat kendaraan roda empat yang dihubungkan oleh jaringan jalan darat ( jalan negara.provinsi, dan kabupaten) Total panjang jalan negara di NTT adalah :1.273 Km.Dari ruas jalan negara tersebut sepanjang 305.35 Km, berada di Timor Barat dengan perincian : Kab.Kupang sepanjang 65.10 Km, Kab.TTS sepanjang :88.35 Km, Kab.TTU sepanjang :78.90 Km dan Kab.Belu sepanjang : 73.00 Km. Sedangkan Kota Kupang, Kab Alor dan Kab. Rote Ndao tidak tersedia datanya.
10. Dari sisi jalan yang sudah beraspal Kab Kupang sepanjang :675.97 Km, TTS sepanjang :627.74 Km, TTU sepanjang: 348.98 Km, Belu sepanjang :494.88 Km, Alor sepanjang :412.20 Km, Kota Kupang sepanjang : 634.97 Km, dan Rotendao belum ada datanya.Total jalan beraspal di Timor Barat dan pulau pulaunya sepanjang :3.194.74 Km.
11. Apabila provinsi Timor Barat dapat diwujudkan maka pembangunan sarana infrastruktur jalan di wilayah ini akan diproyeksikan untuk membuka daerah daerah terisolir dan mempercepat terintegrasinya jaringan jalan darat di Timor barat dengan poros utama Trans Timor Raya yang menghubungkan Kupang sampai ke Dilli ( Timor Leste ) dengan dua poros tambahan sebagai berikut :


a. Trans Timor Raya. Merupakan jalan peninggalan Belanda, yang kemudian pada sekitar tahun 1975- 1980 dalam rangka integrasi Timor Portugis mulai dibangun dan diaspal dari Kota Kupang di Timor Barat sampai dengan Motaain di Belu perbatasan dengan Timor Timur, dan setelah integrasi dilanjutkan hingga ke Dilli Timor Leste dengan melalui Kota Soe, ibukota Kab.TTS, Kota Kefamenanu ibukota Kab.TTU, Kota Atambua ibukota Kab.Belu, dengan panjang sekitar 300 km. Kemudian ada juga jalan Negara sekitar 20 km dari Kefamenanu sampai dengan Napan/Oelfaub perbatasan dengan District Oecussie. Kondisi jalan kedua jalan negara tersebut cukup baik dan selalu terawat.
b. Trans Timor Selatan berupa jalan provinsi dan jalan kabupaten yang sudah dirintis sejak tahun 80-an dan kini sementara ditingkatkan untuk menjadi salah satu akses utama jalur selatan pulau Timor, dimulai dari Batu Putih (kabupaten TTS, melingkar diselatan menyusuri pantai Bena/Kolbano, Bokong dan Oinlasi - Putain (Kab.TTS) dan seterusnya melewati Kotafoun,Weo,Besikama dan berujung di Betun (Kab.Belu) yang berbatasan dengan District Suai/Covalima Timor Leste. Beberapa titik dari jalur ini masih adalah jalan kabupaten berupa jalan tanah yang diperkeras.
c. Trans Timor Utara juga merupakan jalan provinsi /Kabupaten dimulai dari Kupang melalui Sulamu, hingga ke Oepoli/Amfoang yang berbatasan dengan District Oecussie (Timor leste) yang selama ini dilaksanakan oleh Pemda Kab Kupang untuk kemudian menyambung ke Miomaffo Barat, Eban, Noetoko, Nilulat, dan jalan negara Napan, kemudian Bitefa Bakitolas , Wini ( TTU) perbatasan dg District Oecussi-Timor Leste, dan selanjutnya menyambung ke jalan negara pantai Utara TTU, hingga ke jalan negara tran Timor di Atapupu ( Kab Belu.perbatasan dengan Timor Leste). Beberapa titik dari jaringan jalan ini sudah teraspal dan terawatt baik.
12. Di Kabupaten Alor, Rote dan Sabu juga terdapat beberapa ruas jalan Negara, jalan provinsi dan Kabupaten yang menghubungkan kota kabupaten dengan beberapa kota kecamatan.
13. Dari kesiapan infrastruktur dasar ketiga matra tersebut, hanya membutuhkan peningkatan fisik, dan management operasional, serta fokus pada matra laut, seperti penambahan sarana dan prasaran pelabuhan laut, bobot dan kapasitas angkut ferry/kapal penyeberangan baik anta pulau maupun luar pulau dengan wilayah provinsi sekitar seperti pulau pulu di NTT,NTB dan Bali serta Maluku, dan Sulawesi selatan, serta negara tentanga Timor Leste.
14. Kelistrikan. Memang harus diakui bahwa persoalan kelistrikan di cikal bakal provinsi baru ini agak krusial, karena PLN setempat masih mengandalkan PLTD (Diesel) yang menggunakan BBM Solar. Akan lebih effisien apabila PLN mulai melakukan terobosan untuk PLTU dengan batubara/gas. Dan sempat terbetik berita bahwa sementara lagi diteliti untuk dikembangkan PLT Angin di Daerah Timor Tengah Selatan. Dengan daya listrik yang sangat minim, akibatnya tidak ada peningkatan proses indutri di Timor Barat, seperti pabrik pabrik, Industri menengah-kecil dan home industri lainnya, karena pasokan listrik tidak mencukupi.
15. Telekomunikasi, dewasa ini sangat baik bahkan hamper seluruh daerah terpencil sudah dapat dijangkau dengan mobile phone melalui program Rural communication Development. Sampai dengan Triwulan ke III tahun 2008 jaringan Telkom khusus untuk internet memakai Speedy telah diluncurkan khusus didalam Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
16. Keberadaan Kantor Pos dan Giro adalah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat luas terhadap pengiriman barang, uang dan surat-surat. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur terdapat 12 Kantor Pos dengan lokasi ibu kota Kabupaten, 6 Kantor Pos Tambahan, 53 Kantor Pos Pembantu dan 48 Pos Desa.
Sebagai gambaran dan perbandingan dapat dilihat pada tabel infrastruktur/sarana dan prasarana transportasi di Provinsi NTT perkabupaten.(cetak miring berada di wilayah Timor barat)




Panjang Jalan Menurut Permukaan Jalan :

No. Kab/ Kota Aspal/ Km Kerikil/ KM Tanah/ Km Lainnya/ KM
1 Kupang 675.97 905.30 408.30 0.00
2 TTS 627.74 363.50 533.80 273.97
3 TTU 348.98 461.17 251.89 11.23
4 Belu 494.88 225.35 199.30 0.00
5 Alor 412.20 81.35 780.34 0.00
6 Lembata 167.05 146.20 109.70 0.00
7 Flores Timur 491.80 185.88 141.00 0.00
8 Sikka 535.74 118.62 328.12 127.11
9 Ende 617.67 69.35 340.74 48.00
10 Ngada 658.67 243.80 506.95 0.00
11 Manggarai 946.00 532.95 844.67 0.00
12 Manggarai Barat - - - -
13 Sumba Barat 738.24 116.68 332.90 0.00
14 Sumba Timur 660.42 508.20 408.30 0.00
15 Rote Ndao - - - -
16 Kota Kupang 634.97 116.68 332.90 0.00

.Panjang Jalan Menurut Status Jalan
No. Kab/ Kota NEGARA PROVINSI KABUPATEN
1 Kupang 65.10 545.82 1.169.00
2 TTS 88.35 241.09 1.469.19
3 TTU 78.90 213.27 781.50
4 Belu 73.00 169.60 676.93
5 Alor 0.00 170.00 1.104.53
6 Lembata 0.00 52.45 370.50
7 Flores Timur 66.90 172.90 578.88
8 Sikka 121.13 112.61 748.74
9 Ende 131.10 964.63 828.50
10 Ngada 127.42 570.25 768.75
11 Manggarai 22.60 431.50 1.669.52
12 Manggarai Barat - - -
13 Sumba Barat 11.60 207.04 869.18
14 Sumba Timur 67.90 407.62 1.101.40
15 Rote Ndao - - -
16 Kota Kupang 0.00 666.14 0.00
.
Sarana Angkutan Jalan

No. Kab/ Kota BUS ANGKUTAN UMUM TRUK
1 Kupang 92 598 538
2 TTS 64 268 470
3 TTU 58 166 203
4 Belu 42 181 193
5 Alor 197 209 464
6 Lembata - 84 57
7 Flores Timur - 83 34
8 Sikka 33 128 119
9 Ende 35 337 285
10 Ngada 49 290 273
11 Manggarai 26 93 84
12 Manggarai Barat 49 302 294
13 Sumba Barat 29 130 161
14 Sumba Timur 25 149 226
15 Rote Ndao - - -
16 Kota Kupang - - -
.
Sarana Prasarana Transportasi Udara :
No Jenis Pesawat Rute Penerbangan Jadwal penerbangan
1 Batavia Air Kupang- Surabaya-Jakarta Tiap Hari
2 Lion Air Kupang- Surabaya- Jakarta Tiap Hari
3


Trans Nusa Kupang- Waingapu 3 X seminggu
Kupang- Tambolaka 3 X seminggu
Kupang- Maumere 4 X seminggu
Kupang- Ende 4 X seminggu
Kupang- Ruteng 4 X seminggu
4 Mandala Air Kupang- Surabaya- Jakarta Tiap Hari
5

Merpati Air Kupang- Denpasar- Jakarta Tiap Hari
Kupang- Makasar 2 X sehari
Kupang- Tambolaka- Denpasar 2 X seminggu
6 Sriwijaya Air Kupang- Surabaya- Jakarta Tiap Hari
.
Fasilitas Bandara Udara di Nusa Tenggara Timur

No. Nama Bnadara Udara KLS Elevasi RUN WAY Parkir Pesawat
PJG LBR KONST
1 Eltari I 102 2500 45 Aspal
Beton 405x5
2 Waioti III 5 1850 30 Hotmix 150x50
3 Mau Hau III 10 1710 30 Hotmix 150x80
4 Satar Tacik IV 1170 1150 30 Aspal 91x15
5 Tambolaka IV 49 1150 30 Hotmix 80x80
6 HH Aroeboesan IV 5 1650 30 Hotmix 100x40
7 Komodo IV 20 1400 30 Hotmix 120x60
8 Soa V 450 900 23 Aspal 60x40
9 Mali V 397 900 23 Aspal 120x60
10 Haliwen V 437 900 23 Aspal 60x40
11 Gewayantana V 8 900 23 Aspal 80x40
12 Lekunik V 160 900 23 Aspal 40x60
13 Terdamu V 14 900 23 Aspal 40x60
14 Wonopito V 5 900 23 Aspal 57x40

Armada Penyeberangan Laut di NTT :

No. L O K A S I JUMLAH ARMADA NAMA KMP KETERANGAN
1 Pulau Timor 6
Rokatenda
lle Ape
Lle mandiri
Balibo
Uma kalada
Pulau Sabu

Melayani peritis komersial


Dikelola oleh PD.Flobamor


2 Pulau Flores 2 Ina Lika
Cengkeh Afo
3 Pulau Alor 2 Inerie
Namparnor Melayani perintis Komersial


Armada Kaapal Angkutan Cepat Jenis Ro Ro

No. LOKASI
(HOME BASE) JMLH ARMADA NAMA KMP KETERANGAN
1 Surabaya 1 Kirana Melayani Rute:Kupang-Ende-Surabaya,PP
2 Surabaya 1 Titian Nusantara Melayani Kupang Surabaya

Sarana Angkutan Laut :

No. OPERATOR JMLH ARMADA NAMA KMP KETERANGAN
1 PT.PELNI 7 -Dobonsolo
-Tatamalau
-Siriwangi
-Wilis
-Awu
-Kelimutu
-Dobonsolo komersial
Komersial
Komersial
Komersial
Komersial
Komersial
Komersial
2 PD.FLOBAMOR 2 -Nemberala
-Nangalala Perintis
Perintis
.
Jaringan Transportasi Peneyeberangan ( Ferry Ro Ro ) :

No. LINTASAN STATUS MENGHUBUNGKAN KETERANGAN
1 Labuan Bajo- Sape Antar Propinsi P.Flores-P.Sumbawa Kedua pelabuhan merupakan simpul jalan nasional
3 Kupang- Larantuk Antar Kab P.Timor-P.Rote KupanMerupakanSimpul Nasional dan pantai Baru Simpul Prop
4 Kupng-Ende Antar Kab P.Timor-P.Flores SDA
5 Ende-Waingapu Antar Kab P.Flores-P.Sumba SDA
6 Kupang-Aimere Antar Kab P.Timor-P.Flores SDA
7 Aimere-Waingapu Antar Kab P.Flores-P.Sumba SDA
8 Waingapu-Sabu Lokal P. Sumba- P.Sabu Waingapu Nasional dan Sabu Simpul Propinsi
9 Kupang-Kalabahi Antar Kab P.Timor-P.Alor Kupang Nasional dan Alor simpul Propinsi
10 Kalabahi-Teluk Gurita Antar Kab P.Alor-P.Timor Keduanya Merupakan Simpul Propinsi
11 Larantuka- Waiwerang- Lewoleba-Balauring- Baranusa- Kalabahi Antar Kab/Kota P.Flores-lembata dan P.Alor Larantuka SImpul Nasional,Lewolebadan Kalabahi Simpul Prop
12 Kupang-Leoleba Antar Kab P.Timor-P.Lembata Lembata Simpul Prop
13 Waikelo-Sape Antar Prop PSumba-Sumbawa Kedua Simpul Nasional
14 Kupang-Sabu Antar Kab P.Tmor-P.Sabu Kupang Merupakan Simpul Nasional dan Sabu Merupakan Simpul Prop

Jaringan Angkutan Laut Perintis :
No. TRAYEK JARINGAN PELAYARAN MENGHUBUNGKAN KETERANGAN
1 R-16A 1.470 Kupang-Ndao- Sabu-RAijua-Ende- Maumbawa -Mboring-Waingapu-Waikelo- Labuan Bajo-Waingapu-Mborong- Aimere-Mambawa-Ende-Raijua- Sabu-Ndao-Kpang -Untuk distribusi 9 bahan pokok keseluruh wilayah propinsi NTT
-Menunjang jaringan pengamanan sosial
2 R-16 B 813 -Kupang-Kalabahi-Maritaim- Lirang-Kisar-Selatan Daya(wonreli)-Kisar- Ilwaki-Lurang- Lirang-Maritaim-Kalabahi-Kupang -Untuk distribusi 9 bahan pokok keseluruh wilayah propinsi NTT
-Menunjang jaringan pengamanan sosial


3 R-17A 978 -Kupang-Larantuka- Balauring-Baranusa- Atapupu-Kalabahi-Baranusa- Balauring-Larantuka- Kupang-Boking-Kupang -Untuk distribusi 9 bahan pokok keseluruh wilayah propinsi NTT
-Menunjang jaringan pengamanan sosial

4 R-17B 886 Kupang- Maumere- Palue-Marapokot- Reo Idem
.
Jaringan Angkutan Laut Komersial Oleh Kapal Pelni :
No. NAMA KAPAL MENGHUBUNGKAN KETERANGAN
1 KM.DOBONSOLO Kupang-Benoa(arah barat)
Kupang-Ambon(arah timur) Angkutan penumpang
2 KM.AWU Kupang-Ende-Waingapu-Lembor-Benoa-(arah barat)dan Kupang-kalabahi-Maumere(Arah timur) Angkutan penumpang
3 KM.WILIS Kupang-Rote-Sabu- Ende-Waingapu-Labuan Bajo dst(arah barat) Angkutan penumpang
4 KM. TATAMAILAU Kupnag-Larantuka(arah barat) Kupang-Larantuka-Saumlai(arah timur) Angkutan penumpang
* Semua data diambil dari situs resmi Pemrov NTT.
Demikian beberapa data dan informasi tentang infrastruktur dasar di Timor Barat yang tentunya sangat aneh bila selama ini oleh berbagai kalangan baik di pusat maupun didaerah selalu digemborkan bahwa Timor barat adalah wilayah terpencil, miskin sarana transportasi dan sulit akses telekomunikasi. Hal ini terbantah dan perlu dipertanyakan apa sesungguhnya motivasi dibalik pemiskinan di Timor Barat ? Apakah untuk meminta tambahan anggaran dan proyek dari pemerintah pusat untuk gampang dikorupsi ? Ataukah untuk selalu mengemis kepda lembaga lembaga donor internasional juga untuk dikorupsi ? Ataukah memang sengaja untuk pemerataan kemiskinan kolektif rakyat Timor oleh para penguasa lokal, sehingga kebodohan dan keterbelakangan tetap abadi di Tanah Tyimor dan orang rangnya gampang diperintah ? Alahualam… hanya Tuhan yang tau.
* Tulisan ini diolah dari berbagai sumber khususnya dari data statistik dan data pemerintahan daerah NTT. (Copyright@ ronny abi/morris centre/01-2009)

Jumat, 14 Agustus 2009

Free Market Idea

GAGASAN PEMEKARAN PROVINSI NTT :
Pembentukan Provinsi Timor Barat & Kepulauannya
WHY NOT ?
by.Ronny Abi *

Fokus harian Kompas tanggal 19 Desember 2008 yang mengelaborasi pemikiran pemikiran dalam seminar : 50 Tahun Sunda Kecil Berlalu “ sangat menggugah memory kolektif kita sebagai orang NTT, untuk merefleksikan “apa sesungguhnya penyebab NTT dan NTB kembaran Bali yang kini semakin terpuruk dalam kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan “ ?

Pada hal pada saat pemekaran 50 tahun lalu, ketiganya hampir sama dan setara posisioningnya, baik dalam sumber daya alam, sumber daya manusia maupun prasarana dasar infrastruktur. Namun dalam perjalanan kemudian Bali berlari sangat kecang meninggalkan dua kembarannya dan justru menyatu erat baik secara politik kawasan maupun politik dagang dengan pulau Jawa, sehingga dalam segala hal selalu menjadi : Jawa - Bali. Dan tidaklah berlebihan bila status inilah yang menjadikan Bali meninggalkan kembarannya NTB-NTT dalam segala aspek pembangunan.
Terlepas dari hal tersebut, yang juga menjadi factor utama penyebab ketertinggalan NTB-NTT dari Bali adalah “ salah urus “ baik melalui kebijakan kebijakan pemerintah pusat Jakarta, maupun oleh kebijakan kebijakan dan program program penerapan di daerah oleh penguasa penguasa local baik pemerintahan maupun pemimpin pemimpin informal dalam masyarakat.

Beberapa contoh yang dikemukakan Kompas seperti korupsi yang merajalela tetapi tidak ada satupun terdakwa yang digiring hingga kepengadilan, foya foya para pejabat lokal diatas penderitaan masyarakat miskin, balita balita kurang gisi, pengangguran dan angka putus sekolah yang tinggi, kualitas SDM yang semakin terpuruk dan sebagainya, semakin menambah suramnya pembangunan NTT umumnya dan Timor barat khususnya.

Pada awal reformasi, Kompas juga pernah menurunkan ulasan tentang NTT, dimana hampir seluruh Kabupaten di NTT membangun tanpa rencana. Awalnya kita dapat memahami, bahwa hal ini terjadi mungkin karena selama regim Suharto, pemerintahan sangat sentralistik, sehingga inisiatif daerahmatidan tidak berkembang. Namun setelah hampir sepuluh tahun reformasi, bahkan diera otonomi sekarang kog hal ini masih terjadi hampir diseluruh Kabupaten di NTT ?
Berarti kita boleh berkesimpulan bahwa memang tidak ada inisiatif, kreasi dan inovasi para pemimpin di NTT, untuk keluar dari problem kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan NTT. Sebaliknya justru kita menduga bahwa hal ini sengaja dibiarkan dan dipelihara oleh para penguasa lokal dengan motif tertentu. Boleh jadi agar tetap diberi belas kasihan oleh pemerintah pusat dan berbagai lembaga donor internasional, sehingga pada giliran berikutnya anggaran dana dan proyek gampang dikorupsi. Lantas apa yang sebaiknya dilakukan oleh rakyat NTT umumnya dan Timor Barat khususnya
Upaya yang dilakukan oleh Gubernur terpilih Frans Lebu Raya mulai menggalang aliansi regional/kawasan dengan rekan rekan eks provinsi Sunda Kecil, Bali dan NTB, patut diapresiasi dan didiukung. Tetapi hal ini tidak akan cukup untuk mendongkrak dan mengejar ketertinggalan NTT apalagi untuk mensejajarkan NTT dengan Bali dengan fokus pilihan pariwisata.
Dari sisi kultur saja sudah sulit. Masyarakat Bali adalah open societies yang sangat didukung kultur persahabatan, sedangkan NTT, masyarakatnya cenderung tertutup, fighting spirit rendah, arogan, miskin inisiatif dan inovasi dan sebagainya. Contoh kecil melayani tamu tanpa senyum, belum lagi minimnya prasarana untuk mendukung sektor pariwisata sebagai pilihan utama menggenjot ketertinggalan NTT.

Diperlukan pemikiran dan tindakan yang “progresif revolusioner” dari para pemimpin NTT untuk membenahi ketertinggalan NTT secara mendasar dan massif. Bila perlu dengan meniru apa yang pernah dilakukan Sukarno pada awal kemerdekaan yaitu : Jebol dan Bangun. Sudah saatnya kultur, character dan perilaku perilaku negative masyarakat dan pemimpin NTT harus dijebol seperti budaya belis, minuman keras, pemimpin yang korup, preman politik dan lain sejenisnya harus segera dibasmi sampai ke akar akarnya. Harus dinyatakan “terlarang di NTT” Diganti dengan hal hal posetif yang harus didahului oleh contoh contoh dari perilaku para pemimpin yang bersifat top down.Pemimpin memberi contoh pasti diikuti rakyat. Pimpinan di Provinsi/Kab tidak melakukan korupsi pasti diikuti dengan para camat kepala desa hingga RT/RW.
Dengan kondisi provinsi NTT yang merupakan provinsi Kepulauan terbesar di Indonesia, dan letak geografis yang terisolasi dari sentra sentra politik dan ekonomi nasional maupun internasional, maka strategi yang harus dilakukan untuk mempercepat pembangunan kawasan NTT adalah dengan pemekaran Provinsi NTT menjadi 3 provinsi yaitu : Provinsi Flores & Kepulauannya, Provinsi Sumba dan Provinsi Timor Barat & Kepulauannya.
Pemekaran tersebut akan mendorong terjadinya pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana dasar yang sangat focus di masing masing daerah pemekaran, dana dan bantuan pemerintah pusat dan donatus internasional juga akan sangat focus serta birokrasi menjadi sederhana, efisien dan tidak panjang, sehingga akan meminimalisir penyelewengan dan korupsi.
Dari data dan fakta yang ada secara administrative sesuai dengan peraturan perundang undangan yang ada, NTT sangat dimungkinkan untuk dimekarkan menjadi 3 provinsi sebagaimana disebutkan diatas. Flores dari sisi jumlah kabupaten, penduduk, dan potensi sudah saatnya untuk menjadi satu provinsi tersendiri. Sehingga tidak ada alasan untuk pemerintah dan DPRD provinsi NTT untuk menolak pembentukan provinsi Flores, karena sangat terkesan bahwa penolakan tersebut hanya semata mata alas an politis dan hanya untuk mempertahankan psosisi politis status quo.
Begitu pula dengan Timor Barat yang bila ditinjau dari berbagai aspek sudah sangat layak untuk menjadi satu provinsi terlepas dari NTT. (Baca: Data,Fakta & Potensi Timor barat layak jadi provinsi) Dari sisi wilayah jumlah kabupaten/kota, jumlah penduduk, infrastruktur, sarana prasarana, potensi ekonomi, Timor Barat sudah saatnya menjadi satu provinsi tersendiri dari NTT. Sama halnya juga dengan Sumba sudah sangat memenuhi syarat untuk menjadi satu provinsi tersendiri.
Apa yang terjadi bila NTT dimekarkan menjadi 3 provinsi ? Yang terjadi adalah Flores mulai dari Selat Sape hingga Lembata akan terbangun dengan baik infrastruktur dasar jalan darat, pelabuhan laut dan Bandar udara, jaringan listrik, bendungan/dam air baku yang memadai untuk pemenuhan masyarakat Flores baik untuk proses produksi maupun untuk distribusi barang dan jasa, baik antar daerah di flores, maupun dengan daerah daerah di luar flores seperti NTB,Bali, Jawa, Makasar dan sulawesi dan sebaginya. Orang Flores tidak perlu harus melalui Kupang dulu untuk menjual produknya, tetapi langsung ke Mataram, Bali, Jawa, Makasar dan sebagainya. Jadi sangat tidak beralasan apabila Pemda dan DPRD Provinsi NTT menolak pemekara Flores menjadi satu provinsi. Timor Barat dan sumba pun akan demikian bila dijadikan satu provinsi tersendiri.
Bila NTT dimekarkan menjadi 3 provinsi maka yang akan terjadi adalah bantuan dan proyek dari pemerintah pusat akan sangat terfokus pada provinsi pemekaran tersebut. Dan bantuan tersebut tidak akan terlalu panjang birokrasinya sehingga pasti akan meminimalisir potensi penyelewengan dan korupsi dan menjadi sangat effisien. Sebagai ilustrasi sederhana, bila selama ini bantuan seratus juta ke NTT harus dibagi untuk 20 Kabupaten dan kota, maka bila dimekarkan menjadi 3 provinsi pasti bantuannya menjadi 300 juta dengan masing masing provinsi mendapat seratus juta. dan pembagiannya kepada 20 kabupaten akan menjadi lebih besar.
Bila NTT dimekarkan menjadi 3 provinsi maka yang akan terjadi adalah pengembangan berbagai potensi potensi ekonomi yang dimiliki oleh NTT seperti sector kelautan, sector pertanian, sector peternakan, sector industri dan perdagangan, sector pertambangan dan pariwisata akan semakin meningkat, karena perhatian pemerintah masing masing provinsi akan semakin focus, dan penuh inisiatif, kreasi dan inovasi untuk memberi nilai tambah pada masing masing sector guna memenuhi dunia pasar dan persaingan.
Dari sekilas gambaran ini, maka secara umum apabila NTT dimekarkan menjadi 2 atau 3 provinsi yang akan terjadi adalah percepatan pembangunan segala sector di seluruh wilayah NTT beserta daerah pemekarannya khususnya dalan bidang penyediaan infrastruktur dan sarana prasarana dasar, peningkatan ekonomi daerah karena pengembangan potensi potensi yang dimiliki akan semakin meluas dan massif, serta efisiensi, penghematan dan preventifisasi potensi potensi penyelewengan dan korupsi akan semakin membaik.
Dan pada giliran berikutnya, NTT sudah dapat berdiri tegak dan berisap untuk mengejar ketertinggalannya dari wilayah lain di Indonesia. Karena kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalan NTT bukanlah sebuah kutukan Tuhan yang tidak dapat diubah, tetapi lebih disebabkan oleh salah urus para pemimpin selama ini di NTT. Tanah Timor, Flores, Sumba dan kepulauannya adalah Tanah Perjanjian oleh Sang Pencipta kepada umatnya dan bukan hanya kepada para pemimpinnya. Karena itu hanyalah umatnya yang dapat merubah nasibnya bukan hanya menggantungkan pada para pemimpinnya.
Untuk itu, himbauan kepada seluruh masyarakat di NTT sudah saatnya kita bersatu untuk mengubah nasib dan penderitaan kita. Karena apabila kekkuatan rakyat bersatu siapapun tidak akan mampu menghadangnya. Saatnya kini rakyat menentukan melalui suaranya karena suara rakyat adalah suara Tuhan.
Rakyat di Flores harus meminta setiap anggota DPR/DPD/DPRD I/DPRD II yang terpilih mewakili Flores untuk segera memperjuangkan pembentukan Provinsi Flores sebagai program pertamanya. Rakyat Timor Barat, Alor & Rote/Sabu, juga harus meminta hal yang sama yang memperjuangkan pembentukan provinsi Timor Barat. Begitu pula yang harus dilakukan oleh masyarakat di Sumba. Mintalah kepada partai partai pemenang pemilu atau yang memiliki wakil di DPRDI/DPRD II untuk segera memperjuangkan pemekaran NTT menjadi Provinsi Flores, Provinsi Timor barat dan Provinsi Sumba. Karena hanya melalui pemekaran ini, maka ketertinggalan NTT akan dikejar dan disejajarkan dengan daerah daerah lain di Indonesia. Dan tidak keenakan menyandang provinsi termiskin dan terbelakang di Indonesia. Atau hanya berharap " Nanti Tuhan Tolong- NTT.
Namun bila masyaraakat tidak sadar, maka selanjutnya, bersiap siaplah untuk dibodohi, agar kemiskinan dan keterbelakangan tetap diabadikan di NTT demi statusquo para pemimpin dan politisi di NTT. Semoga free market idea ini dapat menularkan virus ide dan gagasan berbagai pihak untuk mendiskusikan ketertinggalan NTT. Copyright@ ronnyabi blogspot.com